Sabtu, 31 Maret 2012

Indra Akan Teruskan ke Mekkah


CIREBON, KOMPAS.com - Indra Azwan (53), lelaki asal Blimbing, Malang, Jawa Timur, yang berjalan kaki dari Malang ke Jakarta, berencana meneruskan perjalanannya ke Mekkah, Arab Saudi.
Kalau Presiden tak juga mendengarkan nasib saya, maka tiada jalan lain saya akan berjalan kaki ke Mekkah. - Indra Azwan
"Kalau Presiden tak juga mendengarkan nasib saya, maka tiada jalan lain saya akan berjalan kaki ke Mekkah," kata Indra, Selasa (13/3/2012) nii.
Keputusan itu diambil, sebab ia tak lagi percaya kepada janji-janji pimpinan negeri yang akan menuntaskan kasus anaknya.
Pada 10 Agustus 2010 lalu ia sudah ditemui Presiden, namun hingga kini kasus anaknya terkatung-katung. "Saya pergi ke Mekkah untuk mengadu, sebagai simbol kepasrahan saya kepada Sang Pencipta. Kalau manusia tidak bisa memberi keadilan kepada saya, biarlah Tuhan yang mengadili mereka," katanya.
Anak Indra yakni Rifki Andika (12) ditabrak polisi bernama Joko Sumantri yang ketika itu berpangkat inspektur satu (iptu). Saat ini Joko berpangkat komisaris. Selama 19 tahun ini kasus tersebut terkatung-katung.
Pada tahun 2008, Pengadilan Militer Surabaya menyatakan kasus itu kedaluwarsa. Padahal Joko terbukti sah dan meyakinkan, yang karena kealpaannya mengakibatkan matinya orang lain.
"Saya selalu bertanya kepada polisi dan Denpom Malang, tetapi tidak digubris. Kasus anak saya lamban diproses sehingga akhirnya diputus kedaluwarsa," ujar Indra.
Untuk perjalanan menuju Mekkah, Indra berbekal nekat. "Saya akan lewat Palembang, Dumai, lalu Malaysia, dan menyeberang terus ke Iran, sampai Mekkah," katanya.
Soal rencana ini, Indra sudah membicarakan dengan keluarga di Malang. Ia memperkirakan butuh waktu setahun untuk sampai di Tanah Suci Mekkah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar